Thursday, August 27, 2015

Penyelamatan Penjelajahan Di Alam Bebas

Yang perlu dilakukan saat penyelamatan pada kecelakaan yang terjadi saat melakukan penjelajahan di alam bebas adalah memberikan pertolongan pertama. Pertolongan pertama adalah perawatan  pertama yang diberikan kepada korban kecelakaan setelah mengalami kecelakaan. Pada pertolongan pertama juga dapat diputuskan apakah korban  cukup diobati di situ ataukah harus di bawa ke rumah sakit jika ternyata lukanya cukup parah.

Dalam hal penyelamatan penjelajahan di alam bebas. Hal-hal yang harus diketahui oleh pelaku atau petugas penyelamatan penjelajahan di alam bebas jika terjadi kecelakaan adalah.

A. Langkah-langkah awal penyelamatan

Pertolongan kecelakaan di alam bebas bertujuan untuk memberikan perawatan kepada korban kecelakaan sebelum diberikan pertolongan lanjutan oleh petugas kesehatan atau dokter. Langkah-langkah awal penyelamatan adalah

  1. Menyelamatkan jiwa korban
  2. Meringankan penderitaan mereka dan mencegah agar cedera tidak semakin parah
  3. Mempertahankan daya tahan korban agar pertolongan yang lebih pasti dapat diberikan
B. Prinsip-prinsip dan peraturan penyelamatan
  1. Bersikap tenang. Jangan gugup atau bingung sehingga tidak tahu apa yang harus dilakukan
  2. Perhatikan pernapasan korban. Jika pernapasan korban berhenti, segera berikan napas buatan dari mulut ke mulut. Dengan cara ini mungkin masih dapat di tolong jiwanya.
  3. Jika korban mengalami luka-luka, hentikan pendarahan dengan cara menggunakan kain atau sapu tangan yang bersih. Tekan tempat pendarahan dengan tangan dan ikatlah luka dengan sapu tangan atau dengan apapun agar luka dapat menutup. Letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari pada anggota tubuh yang lainnya. Kecualai tidak mengijinkan untuk keduanya.
  4. Jika korban mengalami shock, maka kepala korban diterlentangkan lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. Jika korban mengalami muntah-muntah dalam keadaan setengah sadar, maka baringkanlah dengan posisi kepala lebih rendah dar4i bagian tubuh yang lainnya. Apabila korban mengalami sesak napas akibat luka di dada, maka baringkanlah dengan posisi setengah duduk
  5. Jangan memindahkan korban dengan terburu-buru. Jika terjadi luka, pendarahan harus dihentikan terlebih dahulu. Dan jika terjadi tulang patah maka harus di bidai terlebih dahulu.
Jika terjadi kecelakaan masal, maka urutan atau prioritas yang harus secepatnya di bawa ke pertolongan lanjutan adalah:
  • Korban dengan luka di dada dan leher
  • Korban dengan luka di dada atau perut disertai dengan pendarahan
  • Korban dengan luka terbuka di perut\
  • Korban dengan luka cidera di kepala
  • Korban dengan luka cidera di tulang belakang
  • Korban dengan luka bakar lebih dari 20 persen anggota tubuhnya
  • Korban dengan patah tulang pinggul, paha, betis.
 

Unsur-Unsur Dasar Pertahanan Dalam Permainan Bola Baket (Defensif)

Pertahanan adalah reaksi terhadap datangnya serangan dengan cara mengidentifikasi dan melakukan gerakan untuk mengantisipasi bahaya dan resiko dari serangan yang dilakukan oleh lawan. Dalam pertandingan olahraga bola basket setiap tim selalu melakukan pola pertahanan yang sekuat-kuatnya. Namun untuk membangun suatu pertahanan yang kuat perlu setiap pemain melakukan latihan-latihan dasar untuk pertahanan. etiap pemain perlu melakukan latihan unsur-unsur dasar pertahanan permainan bola baket.

Tujuan dari latihan dasar pertahanan dalam permainan bola baket adalah untuk mengajarkan sikap tepat dalam permainan bertahan. Perhatian utama terletak pada sikap perorangan. Macam-macam bentuk latihan unsur-unsur dasar dalam permainan bola basket adalah.

  1. Latihan Gerak kaki. yaitu latihan dengan cara menukar-nukar arah gerakan kaki. Misalnya ke depan, ke belakang, ke arah samping kanan dan ke samping kiri.
  2. Melatih gerakan kaki sesuai dengan situasi permainan.
  3. Latihan Mencegah terobosan yang dilakukan oleh lawan
  4. Latihan mencegah operan pendek. Latihan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya teroboan melalui operan-operan pendek.
  5. Latihan menyergap operan pendek. Yaitu belajar menyergap operan yang diarahkan pada satu dari dua pemain penyerang.
  6. Latihan daya reaksi. Yaitu latihan bagi pemain bertahan menangkap atau menepis bola yang tiba-tiba datang mendekat.
  7. Latihan Menahan dribbling. Yaitu latihan kemahiran pemain untuk menahan lawan yang melakukan dribbling sebelum lawan bisa mengambil posisi baik untuk menembak .
  8. Latihan pertahanan ketika menghadapi lawan yang lebih banyak. Yaitu latihan bertahanberusaha mengeblok dribbling, setelah itu membayangi penyerang ke dua.
Setiap pemain harus menguasai unsur-unsur pertahanan seperti terebut di atas. Penguasaan unsur-unsur pertahanan dapat meningkatkan skill individu bagi para pemain. Karena untuk memenangkan pertandingan tidak hanya dengan taktik dan strategi saja, namun harus disertai dengan skill individu yang baik para pemain.