Monday, May 11, 2015

Kelebihan Dan Kelemahan Pertandingan Sistem Kompetisi

No comments     
categories: 
Sistem kompetisi memang dirasa lebih adil dari system gugur. Karena dalam system kompetisi semua peserta pertandingan akan bertemu untuk bertanding. Yang kalah pun masih punya kesempatan untuk maju lagi ke putaran berikutnya asalkan pada pertandingan ke dua dank e tiga dapat memperoleh kemenangan dan dapat mengumpulkan nilai yang baik. Berbeda dengan system gugur , setiap tim atau peserta yang mengalami kekalahan di babak penyisihan maka dia sudah tidak berhak lagi untuk bertanding di putaran berikutnya.  Mungkin ini sedikit mengecewakan. Namun begitulah yang terdapat dalam peratuean system gugur.

Meski system kompetisi di rasa lebih adil karena masih memberikan kesempatan kepada peserta yang kalah di babak penyisihan untuk menebus kekalahannya di pertandingan berikutnya, Namun system kompetisi pun ada kekurangannya. Salah satunya yaitu apabila peserta pertandingan cukup banyak, misalnya ada 30 atau lebih peserta. Maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan pertandingan. Hal ini tentu memakan lebih banyak biaya, waktu, dan tenaga untuk menyelesaikan pertandingan kompetisi.

Misalnya dalam sebuah  kompetisi  sepak bola. Semua tim harus melakukan pertandingandengan mempertemukan satu peserta dengan peserta yang lain secara lengkap. Contohnya, dalam suatu turnamen terdapat dua puluh  peserta, setiap peserta akan dipertemukan atau bertanding dengan kesembilan peserta lainnya. Memang system ini lebih adil namun memakan biaya dan waktu yang lebih banyak dari system pertandingan yang lainnya.

Contoh Bagan Sistem Pertandingan Kompetisi yang diikuti oleh 6 peserta

Contoh Bagan Sistem Pertandingan Kompetisi


Berikut ini beberapa kelebihan dan kelemahan system pertandingan kompetisi:

Kelebihan yang bisa didapatkan oleh setiap peserta jika memakai sistem kompetisi adalah sebagai berikut:

  1. Setiap peserta diberi kesempatan agar dapat saling berhadapan atau bertanding dengan peserta lainnya.
  2. Hasil akhir dalam turnamen atau pertandingan tersebut menjadi cermin prestasi sesungguhnya terhadap suatu tim.
  3. Pertandingan yang diselenggarakan dapat digunakan sebagai penilaian dalam melihat kekuatan juga kelemahan setiap peserta.


Kelemahan yang bisa didapatkan oleh setiap peserta jika memakai sistem kompetisi adalah sebagai berikut:

  1. Akan membutuhkan waktu, pengeluaran biaya, penggunaan peralatan dan perlengkapan, serta tenaga yang didapat dikatakan tidak sedikit.
  2. Peserta yang tidak memiliki kekuatan atau lemah dapat diprediksikan tidak akan mampu menyaingi para peserta lainnya hingga penyelenggara hanya merasa terbebani.


Berdasarkan penilaian atas kelebihan dan kekurangan sistem kompetisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem ini dapat digunakan apabila peserta yang mengikuti turnamen atau pertandingan relatif sedikit, peserta yang mengikuti turnamen atau pertandingan memiliki kualitas yang seimbang, anggaran biaya, perlengkapan dan peralatan serta petugas mencukupi, dan peserta yang keluar sebagai pemenang diharapkan mampu mencerminkan prestasi yang sesungguhnya.

Saturday, May 9, 2015

Sistem Pertandingan Setengah Kompetisi

No comments     
categories: 
Sistem pertandingan setengah kompetisi adalah sistem pertandingan dimana pada babak penyisihan turnamen biasanya menggunakan sistem kompetisi. Kemudian setelah turnamen sudah memasuki babak seperempat final akan dilanjutkan dengan sistem gugur. Misalnya sebuah kejuaraan pertandingan sepak bola diikuti oleh 16 peserta. Pada babak penyisihan  semua peserta pertandingan dibagi menjadi 4 group, yaitu group A peserta nomor 1 - 4, Group B peserta nomor 5 - 8, group C peserta nomor 9 - 12, dan group D peserta nomor 13 -16.

Kemudian setiap group melakukan pertandingan sistem kompetisi dengan mempertemukan setiap peserta dalam group itu untuk melakukan pertandingan. Misalnya group A yang terdiri dari peserta nomor 1 - 4. Setiap peserta melakukan pertandingan tiga kali. Begitupun group B melakukan pertandingan kompetisi untuk menentukan juara. Kemudian Group C, dan group D. Lihat bagan di bawah ini.

Sistem Pertandingan Kompetisi

Goup A
1 vs 2
2 vs 3
3 vs 4
1 vs 3
2 vs 4
1 vs 4
Goup B
5 vs 6
6 vs 7
7 vs 8
5 vs 7
6 vs 8
5 vs 8
Goup C
9 vs 10
10 vs 11
11 vs 12
9 vs 11
10 vs 12
9 vs 12
Goup B
13 vs 14
14 vs 15
15 vs 16
13 vs 15
14 vs 16
13 vs 16

Untuk menentukan juara dalam pertandingan sistem kompetisi dilakukan dengan cara mempertandingan setiap tim. Kemudian tim yang paling banyak memperoleh kemenangan maka itulah yang menjadi juara. Namun jika ada dua tim yang sama dalam perolehan kemenangan maka akan ditentukan dengan mengitung banyaknya gol yang berhasil dicetak. Dalam bagan di atas kita dapat mengambil contoh untuk menjadi juara group misalnya group A juara berhasil diambil oleh no.2. Group B juaranya peserta no. 8. Group C juaranya No.14. Dan Group D yang berhasil menjuarai adalah peserta no. 13.

Lihat Bagan Di Bawah Ini

Pertandingan Sistem Gugur



Setelah selesai melakukan babak penyisihan dengan sistem kompetisi dan sudah diperoleh juara setiap group. Pertandingan dilanjutkan dengan sistem gugur. Dalam sistem gugur setiap tim atau pemain yang kalah maka dia tidak berhak lagi untuk mengikuti pertandingan pada putaran berikutnya. Namun dalam pertandingan final biasanya yang menang akan bertanding dengan yang menang untuk menentukan juara ke-1 dan juara ke-2. Dan peserta yang kalah akan bertanding dengan peserta yang kalah untuk menentukan juara ke-3. Aturan disesuaikan dengan kesepakatan sebelumnya.

Sistem setengah kompetisi biasanya digunakan dalam kejuaraan sepak bola, bola voly, bola basket, bulu tangkis, dan sebagainya. Sistem setengah kompetisi dinilai lebih adil karena pada babak penyisihan para peserta yang kalah pada pertandingan pertama masih mempunyai kesempatan lagi untuk maju pada putaran pertandingan berikutnya. misalnya saja peserta nomor satu kalah pada pertandingan pertama, dia masih punya kesempatan memperbaiki kekalahannya dengan cara memenangkan pertandingan ke dua dan ke tiga. Mungkin ada peserta lain yang hanya mempunyai dua kemenangan. peserta nomor satu masih bisa memperbaiki dengan mengumpulkan nilai kemenangan yang lebih banyak.

Tuesday, May 5, 2015

CONTOH PROGRAM KEGIATAN EKSTRA KURIKULER BOLA VOLY

Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran di sekolah. Biasanya program ekstra kurikuler termasuk program pengembangan diri. Kegiatannya terjadwal misalnya 1 atau 2 kali seminggu. Misalnya hari selasa dan hari sabtu. Jam kegiatan setelah jam pelajaran selesai umpamanya jam 14.00 atau jam 16.00 sampai selesai. 

Materi yang diajarkan terjadwal seperti halnya  program pembelajaran di dalam kelas, misalnya pada pertemuan ke-1 latihan passing bawah, pertemuan ke-2 servis bawah, pertemuan ke-3 latihan smash, dan seterusnya. Program ekstra kurikuler diadakan di setiap sekolah tujuannya adalah untuk mengembangkan bakat para siswa. Setelah kemampuan siswa dikembangkan diharapkan mereka dapat bersaing untuk berprestasi di acara-acara perlombaan yang diadakan setiap tahun baik oleh pemerintah maupun swasta. 

Berikut ini contoh program kegiatan ekstra kurikuler bola voly. Program ini hanya sekedar contoh, anda dapat memodifikasi sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam belajar bola voly.

Contoh PROGRAM kegiatan EKSTRA KURIKULER BOLA VOLY

NO
MATERI KEGIATAN
BULAN
MINGGU KE
KETERANGAN
1
Latihan fisik atau senam
Juli
Ke-1
Terlaksana
2
Latihan Passing Bawah
Juli
Ke-2
Terlaksana
3
Latihan Service
Juli
Ke-3
Terlaksana
4
Latihan Strategi
Juli
Ke-4
Terlaksana
5
Latihan Pertandingan
Agustus
Ke-1
Terlaksana
6
Latihan senam bola
Agustus
Ke-2
Terlaksana
7
Latihan memukul bola
Agustus
Ke-3
Terlaksana
8
Latihan meloncat
Agustus
Ke-4
Terlaksana
9
Latihan drill bola
September
Ke-1
Terlaksana
10
Latihan penempatan bola
September
Ke-2
Terlaksana
11
Latihan kerja sama
September
Ke-3
Terlaksana
12
Latihan fisik
September
Ke-4
Terlaksana
13
Latihan servis bawah
Oktober
Ke-1
Terlaksana
14
Latihan servis atas
Oktober
Ke-2
Terlaksana
15
Latihan passing atas
Oktober
Ke-3
Terlaksana
16
Latihan smash
Oktober
Ke-4
Terlaksana
17
Latihan kecepatan
November
Ke-1
Terlaksana
18
Latihan kekompakan
November
Ke-2
Terlaksana
19
Latihan kegesitan
November
Ke-3
Terlaksana
20
Latihan variasi smash
November
Ke-4
Terlaksana
21
Latihan smash semi
Desember
Ke-1
Terlaksana
22
Latihan passing berjalan
Desember
Ke-2
Terlaksana
23
Latihan smash arah bola
Januari
Ke-1
Terlaksana
24
Latihan tipuan smash
Januari
Ke-2
Terlaksana
25
Latihan blocking
Januari
Ke-3
Belum Terlaksana
26
Latihan mengcover bola smash
Pebruari
Ke-1
Belum Terlaksana
27
Latihan pertandingan
Pebruari
Ke-2
Belum Terlaksana
28
Latihan Lari
Pebruari
Ke-3
Belum Terlaksana
29
Latihan Ketahanan
Pebruari
Ke-4
Belum Terlaksana
30
Latihan Passing
Maret
Ke-1
Belum Terlaksana
31
Latihan Smash
Maret
Ke-2
Belum Terlaksana
32
Latihan Smash Variasi
Maret
Ke-3
Belum Terlaksana
33
Latihan smash tipuan
Maret
Ke-4
Belum Terlaksana
34
Latihan Pertandingan
April
Ke-1
Belum Terlaksana
35
Latihan Pertandingan Persahabatan
April
Ke-2
Belum Terlaksana
36
Latihan passing bawah
April
Ke-3
Belum Terlaksana
37
Latihan Passing bawah
April
Ke-4
Belum Terlaksana
38
Latihan kegesitan
Mei
Ke-1
Belum Terlaksana
39
Latihan variasi smash
Mei
Ke-2
Belum Terlaksana
40
Latihan smash semi
Mei
Ke-3
Belum Terlaksana
41
Latihan passing berjalan
Mei
Ke-4
Belum Terlaksana
42
Latihan smash tipuan
Juni
Ke-1
Belum Terlaksana
43
Latihan Pertandingan
Juni
Ke-2
Belum Terlaksana